Menjadi SH Adalah Pilihan
Kita semua tentu pernah mendengar adagium ” HIDUP ADALAH SEBUAH PILIHAN ”
Sebagai manusia yang diberi akal budi, dan kehendak bebas, hidup yang kita jalani mestinya memang menjadi sebuah pilihan.
Pertama tama kita tentu harus mengetahui semua pilihan sebelum menentukan.
Menjadi warga SH juga merupakan sebuah pilihan,tetapi menjadi orang SH yang bagaimana?, apakah hanya cukup puas sampai disitu,cuma hafal senam dan jurus,bisa main senjata, bisa untuk berkelahi?
Saya rasa menjadi orang SH sejati tidak hanya cukup sampai disitu,orang SH sejati pasti akan selalu mencari penjabaran makna apa yang terkandung dalam senam dan jurus, apa makna yang tersirat dalam falsafah,dan apa yang terkandung dalam setiap wejangan ajaran SH itu?
- Apakah kita selama ini peduli kepada organisasi kita ini?
- Apakah kita telah sungguh-sungguh mengajarkan dan mengamalkan makna dan falsafah yang ada dalam ajaran SH?
Pertanyaan diatas tidak membutuhkan jawaban, tetapi merupakan intropeksi diri, sejauh mana kecintaan kita kepada PSHT yang menjadi sebuah pilihan organisasi.
Labels:
Kerohanian
Tidak ada komentar: